Ingin Hamil dengan Inseminasi Buatan, Dokter Sebut Syaratnya
Pasangan yang mengalami gangguan kesuburan masih bisa memiliki anak dengan beberapa cara, salah satunya adalah inseminasi buatan atau Intrauterine Insemination (IUI). Program kehamilan ini dilakukan dengan metode mendekatkan sperma (yang sudah melalui proses washing sperm) dengan sel telur secara natural di dalam rahim.
Dengan cara ini, jumlah sperma yang berhasil sampai di tuba falopi akan lebih banyak. Metode ini diharapkan mampu meningkatkan kesempatan sel telur untuk dibuahi sperma. Namun, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh pasangan bila ingin program inseminasi buatan ini berhasil dilakukan.
“Keberhasilan IUI (inseminasi buatan) berada di kisaran 15 hingga 20 persen, dan pasangan harus memenuhi beberapa persyaratan untuk mencapai keberhasilan ini,” ujar dokter spesialis obstetri dan ginekologi dari Klinik Fertilitas Indonesia Mitra Medika Abadi Amran Mulyana, dalam keterangannya diterima di Jakarta, Jumat.
Amran mengatakan sebelum menjalani program inseminasi buatan, perlu dipastikan usia istri harus kurang dari 40 tahun dan mengalami haid secara teratur.
“Kondisi istri juga tidak boleh ada kelainan di uterus dan kedua tuba dalam kondisi baik,” tambah Amran.
Dari pihak suami, Amran mengatakan salah satu syarat keberhasilan adalah hasil analisis sperma yang baik. Dalam hal ini kualitas dan jumlah sperma juga diperhitungkan yaitu minimal berjumlah 10 juta.
Selain itu, pasangan juga perlu menjaga pola hidup sehat, hindari merokok, minuman beralkohol, cukup istirahat dan makan makanan gizi seimbang.
“Memang tidak ada pantangan khusus, yang penting jaga kesehatan dan pola hidup. Intinya adalah ikuti prosedur operasional program IUI yang sudah diberitahukan,” jelas Amran.
Selain inseminasi buatan, pilihan lain untuk pasangan dengan gangguan kesuburan adalah bayi tabung. Metode ini memiliki angka keberhasilan yang lebih tinggi, tapi ini juga tergantung usia. Menurut WebMD, wanita yang berusia di bawah 35 tahun memiliki peluang 39,6 persen untuk memiliki bayi, sedangkan seorang wanita di atas usia 40 hanya berpeluang 11,5 persen. Tapi tingkat keberhasilannya terus naik seiring dengan kemajuan teknologi.