
Fans K-Pop Kini Bisa Punya Bisnis Kafe dan Tempat Kumpul, Berapa Modalnya?
Para penggemar K-Pop kini bisa punya bisnis mandiri. Kopi Chuseo, kedai kopi yang terinspirasi dari komunitas penggemar budaya pop Korea Selatan, menawarkan waralaba berupa kafe sekaligus tempat berkumpul para pebisnis.
Adalah Daniel Hermansyah, pendiri Kopi Chuseyo yang bercerita bahwa gerainya bukan sekadar tempat kongkow, melainkan K-Pop hub. K-Pop Hub itu sebagai titik bertemunya para penyuka budaya Korea Selatan.
Daniel menuturkan perusahaannya membuka pintu kemitraan, khususnya bagi para penyuka K-Pop. Harapannya, selain bisa berbisnis, para fans idol Korea Selatan tersebut juga bisa menyalurkan hobi dan kesenangannya.
“Beberapa mitra kami adalah customer, anak muda Kpop yang suka dengan produknya akhirnya minta orang tuanya buka kafe. Mereka yang in charge di sana, jadi dari muda bisa belajar manage kafe,” kata Daniel kala ditemui Tempo dalam acara International Franchise, License, & Business Concept Expo and Conference (IFRA), di Jakarta Convention Center, Sabtu, 13 November 2021.
Usaha waralaba yang dirintis sejak 2019 itu menjual pelbagai menu minuman kopi dan non-kopi serta kudapan ringan yang terinspirasi dari kuliner khas asal Negeri Gingseng. Bukan seperti kedai makanan dan minuman pada umumnya, menu Kopi Chuseo kerap berganti-ganti.
Menurut Daniel, menu Kopi Chuseo disesuaikan dengan musim di Korea Selatan. Ada pula menu-menu spesial yang diadaptasi dari tren yang tengah berkembang di negara tersebut.
Untuk menjadi mitra Kopi Chuseo, Daniel berujar, calon franchisee harus menyediakan modal sekitar Rp 200 juta. Modal itu sudah termasuk desain interior, mesin kopi, hingga bahan baku dan training karyawan. Adapun harga franchise tersebut berpeluang lebih murah selama perhelatan IFRA.
“Kami akan beri diskon khusus selama periode IFRA 2021,” katanya.
Daniel mengatakan usaha tempat minum kopi sekaligus lokasi berkumpul idola K-Pop memiliki prospek cerah pada masa mendatang. Musababnya, penggemar budaya Korea Selatan bertumbuh pesat di Indonesia dari tahun ke tahun seiring dengan munculnya selebritas-selebritas baru.
Buktinya, kata Daniel, dalam tiga tahun Kopi Chuseyo telah memiliki 50 cabang di Indonesia. Selama pandemi Covid-19, bahkan tak ada satu pun cabang kedai tersebut yang gulung tikar.
Daniel mengatakan kota-kota yang memiliki peluang agar bisnis waralaba kafe K-Pop itu untuk tumbuh adalah kota-kota di luar Jabodetabek. “Kalau sekarang paling jauh di Medan untuk Sumatera dan Banjarmasin serta Samarinda untuk Kalimantan,” katanya.