5 Juta Pedagang Pasar Tutup Lapak, Pemerintah Diminta Evaluasi PPKM Darurat
TEMPO.CO, Jakarta – Ikatan Pedagang Pasar Indonesia mencatat 5 juta pedagang pasar terpaksa menutup lapaknya selama pandemi Covid-19 lantaran sepi pengunjung. Angka itu setara dengan 43 persen pedaagang pasar tradisional yang seluruhnya berjumlah 12 juta.
“Sisanya sekitar 6,7 juta atau 57 persen pedagang pasar masih beroperasi, tapi mengalami penurunan pendapatan sekitar 70-90 persen dari keadaan normal,” ujar Ketua Bidang Kajian Penelitian & Pengembangan DPP IKAPPI Badrussalam dalam keterangannya, Selasa, 20 Juli 2021.
Penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia yang berlangsung lebih dari satu tahun telah memberikan dampak serius bagi kondisi perdagangan pasar tradisional di berbagai daerah. Sektor yang memiliki peran menjaga ketahanan ekonomi ini kian memprihatinkan hingga nyaris kolaps saat kasus Covid-19 melonjak akibat munculnya varian baru virus corona delta.
Sebab karena lonjakan kasus itu, pemerintah memutuskan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat pada 3 hingga 20 Juli. Bahkan pemerintah membuka wacana memperpanjang PPKM Darurat hingga akhir Juli 2021.
Itu artinya, tutur Badrussalam, nyaris satu bulan penuh aktivitas ekonomi dibatasi. Kondisi tersebut pun memperparah aktivitas para pedagang pasar. Dalam tekanan ekonomi yang semakin sulit, pedagang pasar dihadapkan dengan risiko penularan virus corona. Sejak pandemi berlangsung, IKAPPI mendata ada 1.998 pedagang pasar yang dinyatakan positif Covid-19. Mereka tersebar di 333 pasar.
Jumlah pedagang terkonfirmasi positif Covid-19 masih berpotensi bertambah. IKAPPI meminta adanya penanganan serius dari pemerintah agar ancaman virus ini tidak memperparah aktivitas pedagang pasar.
Menanggapi kondisi darurat tersebut, IKAPPI meminta pemerintah mengevaluasi pelaksanaan PPKM Darurat secara saksama. IKAPPI berharap penerapan PPKM Darurat tidak memperparah kondisi pedagang pasar sebagai penggerak ekonomi serta efektif menekan penularan Covid-19.
Dalam menjaga kesehatan para pedagang pasar, Badrussalam mengatakan sejatinya IKAPPI telah bekerja sama dengan Polri untuk mempercepat vaksinasi. Namun karena pihak Polri hanya menyediakan stok vaksinnya, IKAPPI meminta berbagai pihak, seperti perusahaan melalui CRS, membantu mendanai pelaksanaan vaksinasi.
“Begitupun untuk para tenaga kesehatan, diharapkan bisa bergabung dan membantu program vaksinasi para pedagang pasar dengan menjadi relawan tenaga kesehatan vaksinasi pedagang pasar,” ujar Badrussalam.